Indikator RSI atau Relative Strength Index adalah suatu indikator yang menunjukkan kekuatan harga. Indikator ini bekerja dengan membandingkan pergerakan kenaikan dan penurunan harga.
Di postingan ini saya tidak akan membahas bagaimana perhitungan atau rumus indikator RSI ini.
Saya akan membahas bagaimana cara menggunakan indikator RSI ini dalam trading saham, baik itu dalam pasar uptrend maupun downtrend.
Ada beberapa cara penggunakan RSI namun dalam catatan ini saya mengambil dari teknik yang di gunakan oleh bapak hmftrades.
Pertama kita perlu menentukan berapa level oversold dan overbought yang akan kita gunakan.
Oversold adalah area di bagian bawah indikator RSI, sementara overbought adalah area bagian atas dari indikator RSI.
Tinggi RSI adalah 0 sampai 100. Kita gunakan oversold level di 30 dan overbought di 70. Artinya bila nilai RSI berada di bawah 30 berarti sudah oversold, dan apabila nilai RSI sudah berada di atas 70 berarti sudah overbought.
Menggunakan indikator RSI dalam pasar uptrend.
Kriteria uptrend di sini adalah ketika nilai indikator daily MA 150 dan MA 200 mengarah ke atas dan harga saham berada di atasnya.Perhatikan ini saat terjadi pullback.
Ketika ia pullback atau konsolidasi perhatikan apakah berada di bawah level 30 atau tidak. Jika RSI14 tidak menyentuh level 30 berarti trend masih lanjut. Jika RSI melewati level dibawah 30, maka kemungkinan besar trend nya selesai.Perhatikan ini saat Breakout
Ketika ia breakout atau harga menembus batas resisten, perhatikan apakah level RSI berada di level 65 ke atas atau tidak.Apabila RSI14 ada dilevel 65 keatas, maka ini adalah sinyal yang sangat baik yang menunujuk bahwa breakout ini valid. Dan akan super baik jika pada weekly chart juga berada diatas level 70.
Biasanya breakout yang disertai dgn RSI14 pada overbought level, pergerakaannya sangat cepat keatas.
Catatan :
Indicator seperti RSI14 dan lainnya sebaiknya digunakan sebagai secondary confirmation. Yang terpenting tetap price dan volume.
RELATED ARTIKEL
Comments
Post a Comment